"PROJECT ZERO" UAV ANEH DARI AGUSTAWESLAND
Pabrikan helikopter Eropa AgustaWestland meluncurkan pesawat tanpa awak dengan tilt rotor listrik pertama di dunia, sekaligus menegaskan bahwa pihaknya sudah berhasil melakukan beberapa uji coba penerbangan pada pesawat ini.
Layaknya pesawat Bell Boeing V-22 Osprey, pesawat listrik baru ini mampu lepas landas dan mendarat layaknya helikopter, namun tetap terbang seperti pesawat. Untuk sementara, pesawat ini dijuluki "Project Zero", yang oleh AgustaWestland teknologi tilt rotor diyakini adalah tata letak yang terbaik untuk pesawat di masa depan agar dengan cepat naik secara vertikal.
"Kami yakin konsep tilt rotor adalah konsep pesawat di masa depan," kata Daniele Romiti, CEO AgustaWestland. "Ini menghasilkan kecepatan dan jangkauan yang jauh lebih besar ketimbang teknologi helikopter konvensional."
Project Zero all-electric tilt rotor merupakan proyek revolusioner dari AgustaWestland. Dirancang, dibangun dan diuji coba dalam waktu dua belas bulan, dan diresmikan pada 4 Maret 2013 lalu, beberapa saat sebelum pameran helikopter "Heli-Expo" di Las Vegas, Amerika Serikat.
Merupakan hasil kolaborasi dengan perusahaan Finmeccanica -Selex ES, Ansaldo Breda, dan Ansaldo Energia- dan perusahaan mitra dari Italia, Inggris, Amerika Serikat dan Jepang. Pesawat tak berawak ini memiliki beberapa fitur unik antara lain konfigurasi tilt rotor unik aerodinamis, permukaan eksterior dari karbon grafit, Komputer Kontrol Penerbangan Integritas Tinggi dan Unit Kontrol Aktuator, inverter motor listrik dan algoritma motor kontrol, dan motor listrik magnet permanen axial flux.
Tidak hanya itu, pesawat ini tidak menggunakan hidrolik, landing gear tarik, nacelle tilting mechanism, dan elevons yang dikendalikan oleh aktuator elektromekanikal bandwith tinggi (EMA).
AgustaWestland bukan pemain baru dalam teknologi tilt rotor pada pesawat, setelah mengambil alih AW609, yang sebelumnya dikenal sebagai pesawat sipil Agusta Bell 609. AW609 menyerupai V-22 Osprey, namun lebih kecil dan berkabin pressurized. Berbeda dengan Osprey atau AW609, yang meletakkan mesin dan baling-baling pada ujung sayap, tilt rotor Project Zero terletak di dalam lebar sayap pesawat. Rotor ini sepenuhnya bertenaga listrik dan dapat diputar lebih dari 90 derajat.
Penerbangan pertama dilakukan di Italia pada tahun 2011, sejak itu uji coba terus dilakukan. Rotor berada dalam posisi horizontal saat akan lepas landas (take-off) dan mendarat (landing), yang menjadikan pesawat dengan cepat terangkat karena daya dorong yang dihasilkan. Saat sudah di udara, rotor berubah posisi seperti baling-baling di pesawat terbang. Ujung sayap dapat dilepas untuk beroperasi layaknya helikopter konvensional.
Soal spesifikasi, pihak AgustaWestland tidak menjelaskannya. Project Zero masih merupakan demonstrator teknologi, versi hybrid yang masih terus dikembangkan. Sebuah mesin diesel menggerakkan generator untuk mengalirkan elektron. Dan ketika pesawat berada di tanah dan diarahkan ke angin, maka windmilling blade bergerak untuk mengisi ulang baterai.
Referensi: [artileri]
Labels: AirCraft
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home