"Article ZoOm": April 2013

Tuesday, 23 April 2013


Helm Cerdas dan Seragam Untuk Tentara Masa Depan


Selama 30 tahun terakhir, seragam militer telah jauh berubah. Selain menggunakan bahan baku baru, seragam militer kini dapat terhubung dengan komputer. Saat ini komputer sudah banyak tersebar di semua tingkat komando. Semua kecanggihan dari seragam, senjata dan perlengkapan personel bisa diperoleh, tinggal tergantung dari seberapa besar dana yang digelontorkan pemerintah.

Pada tahun 2025 nanti, helm militer untuk pasukan darat akan mewakili sistem pribadi yang akan digunakan untuk membawa sistem komunikasi kecil, super-ringan, plus sistem untuk bertahan hidup. Para ilmuwan Inggris dan Perancis memprediksi bahwa helm tempur di masa depan benar-benar akan menutupi seluruh kepala dan dilengkapi kamera slide-out.

Helm akan dibuat dari kevlar atau nilon balistik dengan traumatic gasket untuk melindungi tentara dari dampak peluru. Pelindung mata akan memiliki efek shading - ini akan dibuat dengan menggunakan teknologi yang sama dengan yang digunakan untuk produksi kacamata. Perisai akan berfungsi untuk melindungi mata tentara dari berkedip tiba-tiba, misalnya, saat terjadi ledakan bom/rudal atau cahaya yang kuat.

Di bagian bawah helm, di mana wajah tetap terbuka, akan dilengkapi dengan sistem filter ganda yang dipasang di sisi helm. Filter ini akan menjamin perlindungan optimal bagi tentara dari senjata kimia dan biologi, serta dari zat beracun radioaktif dan lainnya. Singkatnya, tentara akan benar-benar terlindungi dari bahaya yang kadang-kadang tidak terdeteksi.

Untuk komunikasi pribadi, helm masa depan akan memiliki mikrofon (built-in), mirip dengan helm masa kini yang digunakan oleh pilot. Untuk komunikasi darurat, untuk memberi perintah kepada sekelompok tentara, helm akan dilengkapi dengan voice box. Voice box ini akan mencakup perangkat penerjemah, sehingga seseorang bisa berbicara dengan bahasanya negaranya sendiri.

Untuk operasi di daerah gelap, seperti di dalam sebuah gedung, helm akan dilengkapi dengan sumber cahaya. Tidak perlu menggerakkan tangan (senter dll) untuk melihat, cahaya akan otomatis diarahkan ke mana tentara itu melihat. Tidak hanya itu, helm masa depan ini akan memiliki sistem minum terpadu, mirip dengan respirator tentara Inggris saat ini. Helm masa depan setidaknya akan berbobot 1,5-2 kilogram - hampir sama beratnya dengan helm yang digunakan oleh pilot helikopter militer.


Seragam tempur infanteri dari tim respon cepat akan dibuat dengan dasar teknologi all-in-one. Tidak mirip dengan seragam infanteri dan tanker modern saat ini, yang semua alat yang dibutuhkan tergantung pada sabuk. Karena desainnya yang unik, seragam ini akan dijahit secara individual untuk setiap prajurit.

Seragam tempur masa depan tidak akan lebih tebal dari setelan menyelam saat ini. Kain yang digunakan pada seragam akan memiliki struktur kapiler, dengan kandungan zat gelatin dalam bentuk mosaik yang berguna untuk melindungi seseorang dari panas atau dingin yang berlebih. Dulu, teknologi pakaian-pemanas pernah dirancang untuk para awak pesawat pembom B-17 selama Perang Dunia II.

Di masa depan, kain seragam akan memiliki sifat tahan api dan air. Seragam ini juga akan dapat berubah warna sesuai dengan lokasi misi seorang tentara. Microdots ditanamkan ke permukaan seragam, berisi pigmentasi kimia yang memungkinkan kain untuk berubah warna dan pola untuk mengaburkan siluet manusia. Teknologi ini tidak akan membuat tentara tak terlihat, tetapi akan membuatnya lebih sulit untuk dideteksi, seperti bunglon.

Perangkat ini sudah sudah dipersiapkan dan akan semakin dikembangkan, dan tidak ada alasan untuk tidak meng-upgrade seragam tentara pada tahun 2025 nanti

Sarung tangan akan sangat lembut untuk memastikan kenyamanan dalam mobilitas maksimum, dan pada saat yang sama akan cukup tebal untuk melindungi tentara dari bahan kimia. Sepatu boot akan cukup tinggi, namun akan memiliki sol lebih tebal untuk menetralkan daya kejut yang besar. Sol juga akan memiliki perlindungan terhadap bahan kimia, termasuk cairan yang dapat melumerkan plastik. Baik sepatu bot dan sarung tangan akan terhubung dengan seragam pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki untuk memastikan perlindungan terhadap senjata nuklir. Setiap infanteri akan memakai perangkat kecil di pergelangan tangan untuk menentukan tingkat kontaminasi di lingkungan sekitarnya, termasuk tingkat radiasi.


Kantong kargo dan kantong dengan flaps akan ditempatkan pada bagian lain dari seragam. Sebagai contoh, sebuah saku di lengan kanan akan berisi pil dan suntik oksidan dengan atropin. Sebuah saku di lengan kiri akan berisi self-adhesive patch untuk memperbaiki bagian seragam yang rusak. Kantong di kaki kiri akan berisi kit pertolongan pertama, perban dan jarum suntik dengan obat penghilang rasa sakit. Kantong di kaki kanan akan berisi persediaan makanan selama 24 jam.

Ikat pinggang akan dilengkapi dengan granat dan botol air, berbagai alat dan bayonet. Ada kemungkinan bahwa pada tahun 2025, infanteri akan memiliki radar dan laser kecil namun sangat kuat. GPS akan dipasang pada lengan kanan.

Perangkat ini sudah sudah dipersiapkan dan akan semakin dikembangkan, dan tidak ada alasan untuk tidak meng-upgrade seragam tentara pada tahun 2025 nanti. Sangat menguntungkan, masing-masing infanteri akan menentukan posisinya di medan perang, sementara sang komandan dapat mengawasi anak buahnya bergerak.

Infanteri masa depan juga akan dilengkapi dengan perangkat penglihatan pada malam hari dan ransel. Senjata-senjata yang akan digunakan pasukan darat pada tahun 2025 tidak akan berbeda jauh dari senjata yang digunakan pada abad ke-20. Ada sejumlah alasan yang menunjukkan bahwa senapan serbu di masa depan akan menjadi satu standar. Ada tiga jenis senapan serbu seperti yang digunakan saat ini. Mereka adalah Steyr Pull (Austria), FAMAS (Perancis) dan SA80 (Inggris). Kaliber 5,6 mm-NATO adalah salah satu standar yang mungkin akan menjadi universal. Kemungkinan besar, senapan masa depan akan memiliki kaliber yang sama, namun dengan daya destruktif yang lebih besar.

Pada tahun 2025, senapan akan memiliki peluncur granat built-in, mungkin dari kaliber 40 milimeter, karena kaliber inilah yang paling nyaman digunakan. Divisi pejuang akan memiliki penembak jitu yang bersenjatakan senapan dan peluru smoothbore dipandu (guided). Peluncur granat akan menembakkan amunisi terprogram yang akan mampu mengubah lintasan penerbangan dan bahkan terbang di balik sudut bangunan atau langsung ke parit. (FS)

Labels:

Friday, 12 April 2013





BELL V-280 VALOR, PESAWAT TILTROTOR GENERASI KETIGA



"Dengan memperkenalkan Bell V-280 Valor, kami menegaskan komitmen kepada pelanggan militer kami. Kemampuan yang tak tertandingi dari Bell V-280 Valor dalam hal kecepatan, jangkauan danpayload, dan dikombinasikan dengan kelincahan operasional, akan memberikan nilai terbaik bagi Angkatan Darat AS," kata John Garrison, Presiden dan CEO Bell Helicopter.

"Pesawat ini merupakan solusi yang paling mutakhir dalam hal angkut operasional secara vertikal dan memberikan keuntungan warfighter. Nama pesawat ini sendiri memiliki makna penting : V mewakili angkat vertikal, 280 mewakili kecepatannya yang tak tertandingi, dan Valor (keberanian / kegagahan) sebagai penghormatan kepada pria dan wanita dalam layanan yang telah melakukan pekerjaan mereka dengan berani setiap hari," tambah Garrison.

Bell V-280 Valor, generasi ketiga tiltrotor dari Bell Helicopter, menawarkan kepada Angkatan Darat AS kesiapan teknis dan kematangan tingkat tinggi. Dengan desain US Army-centric, Bell V-280 memiliki kemampuan untuk menjalankan banyak misi dengan kecepatan dan kelincahan yang tak tertandingi. Desain clean sheet Bell-V-280 mengurangi kompleksitas dibandingkan dengan tiltrotor generasi sebelumnya, dengan bagian-bagiannya yang lebih sedikit. Valor menawarkan keunggulan terbaik dalam hal pengadaan, operasi dan dukungan, struktur kekuatan, peningkatan dalam hal perawatan, kehandalan komponen dan sistem yang dirancang untuk mengurangi biaya operasional dan dukungan.

"Bell V-280 adalah combat multiplier dengan kecepatan jelajah 280 knot dan jangkauan tempur hingga 800 mil laut. Tiltrotor adalah satu-satunya sistem angkat vertikal yang mudah disebarkan ke setiap teater (perang / operasi)," ujar Mitch Snyder, wakil presiden eksekutif untuk program militer di Bell Helicopter. "Demonstrator (Bell V-280 Valor) yang kami tampilkan ini adalah pesawat kelas menengah dengan 4 awak dan mampu menampung 11 tentara, yang mana ini adalah pencapaian tertinggi untuk keberlangsungan program-program di masa depan," tambah Snyder.






Bell V-280 Valor Army-centric ini menawarkan sejumlah kemampuan yang tak tertandingi dan fitur transformasional, antara lain :

Kecepatan : 280 knot
Jangkauan tempur : 500-800 mil laut
Penugasan strategis : 2.100 mil laut
Achieves : 6k/95 (hover out of ground effect [ HOGE ] 6.000 kaki di 95 derajat Fahrenheit
Sayap tetap non-berputar
Sistem kontrol penerbangan Triple redundant fly-by-wire
Roda pendaratan yang dapat ditarik
Dua pintu samping besar untuk kemudahan ingress / egress (masuk / keluar)
Suitable down wash

"Bell Helicopter saat ini memimpin dalam pengembangan generasi teknologi tiltrotor, ini adalah teknologi terbaik untuk angkat vertikal di masa depan. U.S. Army's JMR/TD Operational Effectiveness Analysis Report menyatakan bahwa keunggulan dalam hal kecepatan dan efisiensi bahan bakar membuat konsep tiltrotor menjadi konsep pesawat operasional yang paling efektif, ujar Snyder. "Dari pondasi pengalaman yang kuat dalam teknologi tiltrotor selama 55 tahun, termasuk platform tempur, Bell Helicopter telah menciptakan solusi akhir untuk kebutuhan FVL (future vertical lift) Angkatan Darat AS," tambah dia.

Bell Helicopter adalah salah satu pakar tiltrotor utama di dunia. Mereka memulainya dengan generasi pertama XV-3 dan XV-15, lanjut ke generasi kedua 609 (untuk sipil) dan V-22 Osprey. Didukung dengan pengalaman yang mumpuni, Bell Helicopter menjadi tim pemimpin pengembangan teknologi tiltrotor terbaik, sumber daya rekayasa mumpuni dan kemampuan industrinya mampu memenuhi kebutuhan Angkatan Darat AS.

Payload : Berat total instrumen, personel, kargo dan dll yang bisa di angkut. Jika dalam misil, berat hulu ledak yang bisa dibawa.

Downwash : Udara dipaksa turun ke bawah oleh aksi aerodinamis dari sayap atau rotor, sebagai upaya untuk proses angkat.
Pesawat akan menghasilkan gaya aerodinamis ketika membelokkan udara ke bawah. Ketika kekuatan "downwash" ini melebihi berat pesawat, maka pesawat akan naik ke udara.

Kredit foto : bellv280.com
Referensi: [artilery]

Labels:

Thursday, 11 April 2013



Deretan senjata maut yang dimiliki Kopassus

Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung Lawu.


Kopassus masih menggunakan AK-47 sebagai salah satu pegangan saat latihan. Tapi senapan legendaris dari Rusia ini sudah tak lagi digunakan dalam misi-misi pertempuran.

Sebagai satuan elite, pastinya Kopassus dilengkapi dengan aneka persenjataan. Senjata terbaik untuk pasukan terbaik. Untuk senjata perseorangan, Kopassus tak kalah dengan pasukan elite dunia lainnya.

Berikut beberapa senjata yang digunakan pasukan korps baret merah ini:

1. Senapan serbu

Untuk senapan serbu organik, Kopassus menggunakan SS2 V5 buatan Pindad. Senapan ini merupakan penyempurnaan dari SS1 yang diadopsi dari pabrikan FNC di Belgia. SS2 V5 lebih ringkas, dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran Indonesia. Akurasi dan ketahanan senjata pun diperbaiki.

Senapan serbu harus memiliki jangkauan sekitar 500-800 meter. Tahan banting dan mudah digunakan.
Selain SS2 V5 Kopassus juga memiliki beberapa senapan serbu lain. Hanya jumlahnya terbatas dan tak digunakan setiap saat.

Ada AK47 (Rusia), Steyr Aug A1/A2 (Austria), M16A2 (AS), M4A1 (AS), H&K HK53, SIG 552, H&K G36C (Jerman), Galil (Israel), FAMAS (Prancis).
Pindad SS1 V1, SS2 V4, SS3 V1


Varian Pindad SS3
FAMAS (Prancis)

2. Senapan penembak runduk

Penembak runduk sering disebut sniper atau penembak jitu. Senapan untuk sniper dirancang khusus dengan akurasi tinggi dilengkapi teleskop untuk membidik sasaran.

Moto sniper, satu peluru, satu nyawa. Peran sniper sangat dibutuhkan untuk melumpuhkan target atau memberikan bantuan tembakan.

Beberapa senapan yang digunakan Kopassus antara lain Pindad SPR (Indonesia), Sig-Sauer SG550 (Swiss), H&K MSG 90, H&K G3 Sniper (Jerman), Galil Sniper (Israel), Remington 700 (AS), dan AI AW.


3. Senjata genggam

Senjata genggam atau pistol merupakan senjata tambahan. Biasa digunakan untuk pertempuran jarak dekat atau ketika senapan kehabisan amunisi.

Selain jago menembak dengan senapan laras panjang, personel Kopassus juga harus bisa menembak dengan pistol.

Berikut beberapa pistol yang digunakan korps baret merah ini SIG-Sauer P226/P228, Berreta 92SB/92F, FN high Power, H&K Mk23, M1911, Walther PPK, Pindad P1/2, Glock 17, Glock 19, FN Five-Seven.


4. Senapan mesin

Senapan mesin digunakan untuk memberikan bantuan tembakan dengan berondongan peluru. Senapan ini digunakan di tiap regu atau tim. Biasanya peluru yang berjumlah ratusan dimasukkan ke sabuk peluru atau ditempatkan dalam kotak.

Soal akurasi, senapan ini memang tak seakurat senapan serbu karena tugasnya memang memberondong musuh. Bukan menembak satu demi satu.

Beberapa senapan mesin yang digunakan Kopassus adalah FN Minimi, Ultimax 100, Daewoo K-3 LMG. Dari tiga itu FN Minimi yang berkaliber 5,56 mm paling banyak digunakan.
 Daewoo K-3 LMG
Ultimax 100
FN Minimi

5. Senjata pertempuran jarak dekat

Tren pertempuran antiteroris menuntut senjata yang handal digunakan untuk pertempuran jarak dekat (PJD). Senjata ini biasa digunakan pasukan elite untuk misi-misi pembebasan sandera atau pertempuran dalam kota.

Senapan MP5 buatan Jerman menjadi favorit pasukan khusus dunia, termasuk Kopassus. Senapan ini legendaris pertempuran jarak dekat.

Selain beberapa varian MP5, Kopassus juga menggunakan Uzi (Israel) dan Daewoo K-7 (Korea Selatan).

Uzi (Israel)

Daewoo K-7 (Korea Selatan)
Varian MP5
6. Shotgun

Shotgun atau senapan sebar biasanya digunakan untuk mendobrak pintu atau pertempuran jarak dekat. Peluru senapan ini berbentuk selongsong yang berisi bola-bola kecil yang menyebar begitu ditembakkan. Dengan peluru yang menyebar, daya rusak menjadi lebih besar.

Dalam tim antiteror, pembawa shotgun berada di depan. Dia akan mendobrak pintu, sementara rekan-rekannya yang menenteng senapan mesin ringan menerobos maju.

Kopassus mengandalkan senapan Benelli M3T buatan Italia untuk shotgun. Pasukan baret merah ini juga menggunakan Franchi SPAS-12, dari negara yang sama.

Franchi SPAS-12

Benelli M3T

7. Pisau dan kampak

Tak cuma senjata api, Kopassus juga mengandalkan senjata tajam untuk menyerang dan bertahan. Mereka ahli bertarung dengan pisau.

Setiap lulusan pendidikan komando berhak mendapat pisau komando. Selain bertarung, anggota Kopassus juga dilatih melempar pisau dan kampak.

"Jika pelurumu habis, maka bertempurlah dengan pisau. Jika pisau sudah tak ada, maka bertarunglah dengan tangan kosong."

Itu doktrin pasukan komando untuk bertarung habis-habisan dalam pertempuran.

Labels:

Monday, 8 April 2013


STRATEGI ARMADA PERANG TNI AL

KRI Teluk Berau

Frgate KRI Oswald SIahaan, Van Speijk Class
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterbatasan anggaran dan dominasi kapal tua yang mereka miliki. Alhasil ditemukan sebuah proyeksi yang dianggap mumpuni, walau dalam keterbatasan anggaran.

Saat ini TNI AL terus menguji coba kemampuan rudal yakhont berdaya jangkau 300 km di frigate KRI Van Speijk Class. Rudal Yakhont ini baru dipasang di satu KRI Van Speijk Class, KRI Oswald Siahaan.

Dalam ujicoba pertama, rudal yakhont sedikit oveshot dari sasaran. Setelah dilakukan evaluasi, satu tahun kemudian dilakukan ujitembak yang kedua. Hasilnya sangat memuaskan. Banyak yang tidak mengangka, satu tembakan yakhont langsung menenggelamkan KRI Teluk Berau. Hal ini menyebabkan rudal exocet, C-705 dan Torpedo SUT, tidak jadi diujicoba, karena target langsung tenggelam setelah dihantam Yakhont.

KRI Oswald SIahaan

Ujicoba Rudal Yakhont 1

KRI Teluk Berau karam
Ujicoba Yakhont 2012
Dengan suksesnya ujicoba ini, semua Frigate KRI Van Speijk class akan dilengkapi rudal yakhont yang dipesan Indonesia ke Rusia sebanyak 50 unit .

Heli OTHT
KRI kelas Van Speijk juga akan dilengkapi helikopter over the horizon target (OTHT) untuk memandu rudal yakhont menuju sasaran yang berada di luar cakrawala. Jarak pandang visual ataupun kemampuan radar hanya 20 hingga 40 kilometer karena pengaruh lengkungan bumi.

Dengan datangnya helikopter OTHT nanti, masih diperlukan ujicoba rudal yakhont untuk sasaran bergerak, sekaligus menguji moda mid course update dari rudal yakhont. Helikopter itu akan menjadi datalink antara kapal dan rudal, sehingga kapal petembak bisa terus mengupdate arah rudal menuju sasaran.
Helikopter OTHT mutlak dibutuhkan kapal perang open sea. Dengan adanya datalink antara kapal dan helikopter, maka kemampuan penginderaan kapal perang akan bertambah menjadi ratusan kilometer.
Selain bisa menembak sasaran dari jauh, dia juga bisa mendeteksi ancaman musuh secara dini, seperti ancaman rudal jarak jauh ataupun pesawat tempur.

Heli OTHT

Jika rudal yakhont dan sistem datalink Frigate KRI Van Speijk class sudah bekerja dengan baik, maka kemampuan sistem persenjataan anti-udara perlu ditingkatkan. Dengan demikian ke depannya TNI AL akan memposisikan frigate KRI Van Speijk Class sebagai sebagai kekuatan strategis TNI AL di lautan.

Kualitas Kapal Perang
Untuk urusan kualitas kapal perang, TNI AL mengandalkan armada: Korvet Sigma Class, Frigate PKR 10514, dan Light Frigat Nakhoda Ragam Class. Kapal kapal perang ini akan dilengkapi peralatan militer mutakhir, antara lain mengusung Exocet Block Block III dari Perancis, Stingray dari Inggris, serta piranti perang elektronik terbaru.

 Korvet Sigma Class
Disain Light Frigate Sigma10514
Karena jumlah kapal frigate dan korvet Indonesia masih sedikit dibandingkan luas laut Indonesia, maka dibutuhkan banyak kapal kecil/ fast boat namun mampu bertempur melawan kapal yang lebih besar.

Posisi ini ditempati oleh berbagai kapal cepat rudal yang mengusung missile C-705 China . Kapal-kapal ini antara lain: KCR 40 seperti Clurit Class, KCR 60, Trimaran Class, Mandau class, Todak Class dan sebagainya. Rudal-rudal jenis Harpoon maupun C-802 akan digantikan rudal C-705 produksi bersama China dan Indonesia.

Korvet Sigma Class

Fast attack missile boat KCR 60
Dengan demikian frigate Van Speijk Class akan berfungsi sebagai kapal perang laut bebas/ ocean target untuk sasaran jarak jauh. Sementara untuk littoral target atau anti-access tactic, dibebankan kepada Kapal 

Cepat Rudal C-705.
Adapun Korvet Sigma Class, Frigate PKR 10514 dan Light Frigate Nakhoda Ragam Class, akan berada diantara ocean target dan litoral target.

Missile / Rudal C-705
Rudal C-705 dianggap tepat untuk dipasang di kapal-kapal cepat rudal (KCR), yang jumlahnya memang sedang diperbanyak oleh TNI AL. Dari segi ukuran rudal ini lebih kecil dari rudal C-802, namun teknologi C-705 lebih mutahir.

Berkat bobot hulu ledak C-705 sebesar 110 kilogram, membuat kapal patroli cepat TNI AL yang relatif kecil (250-300 ton) ,memiliki kemampuan menghancurkan kapal yang lebih besar (up to 1500 ton) .Selain itu, harga rudal C-705 jauh lebih murah dibandingkan rudal Exocet dan sejenisnya. Dengan harga yang lebih murah ini, TNI AL memiliki anggaran yang mencukupi untuk memiliki rudal C-705 dalam jumlah banyak. Hal ini bisa terjadi karena rudal C-705 sebagian akan diproduksi di Indonesia.

Rudal C-705

Rudal C-705 memiliki jangkauan 75-80 kilometer. Jika ditambah roket booster jangkauan terdongkrak hingga 170 Km, sehingga bisa juga disebut rudal lintas cakrawala (over the horizon target) atau memiliki kemampuan tempur di open sea/ ocean target.

Kemampuan armada kapal cepat rudal ini akan semakin maut, dengan hadirnya KCR jenis Trimaran yang sedang dibangun kembali, setelah terjadinya tragedi terbakarnya KRI Klewang yang berkemampuan stealth.Untuk urusan kapal selam, TNI AL telah meng-overhaul dan retrofit KRI Cakra serta Nanggala di Korea Selatan. PT. PAL Indonesia juga bekerjasama dengan DSME Daewoo dalam pelatihan 200 insinyur Indonesia. Selama tiga hingga empat tahun, mereka akan berada di Korea Selatan untuk terlibat dalam pembangunan 3 kapal selam Changbogo. Dua kapal selam akan dibangun di Korea Selatan, sekaligus proses alih teknologi. Satu kapal selam lainnya dibangun di PT PAL Indonesia.

Referensi: [jakarta]

Labels:

Sunday, 7 April 2013


Phosphorus Bombs / Cluster Bombs


Bom Fosfor atau nama kerennya sering di sebut WP (WP = White Phosphorus) atau lebih keren lagi disebut Willy Pete. Tujuan utama penggunaan WP ini adalah sebagai tanda bagi pasukan dimalam hari dan untuk tujuan pembakaran atau bom. Penggunaannya memang boleh didalam perang tetapi menjadi terlarang jika digunakan di kawasan penduduk atau daerah yang banyak penduduk sipil. 

Penggunaan WP sudah dilakukan sejak Perang Dunia I. WP yang banyak digunakan dalam militer adalah pyrophoric material yang bersifat mudah terbakar secara spontan, dan sangat aktif mudah bereaksi dengan oksigen. Saat bersentuhan dengan udara terbuka WP akan menyala dan beroksidasi menjadi phosphorus pentoxide. Panas yang dihasilkan akibat reaksi ini meledak menjadi nyala api kuning dan menghasilkan asap putih yang tebal.





MENGENAI WP
Fosfor merupakan sebuah unsur berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “phosphoros “. Ditemukan pada tahun 1669, ada dalam bentuk allotropic berwarna : putih (atau kuning), merah, dan hitam (atau violet). Biasanya fosfor dijumpai dalam bentuk lilin putih yang padat, dalam bentuk aslinya fosfor tidak berwarna dan transparant. Fosfor tidak pernah ditemukan secara bebas dialam. Fosfor biasanya terkandung dengan kombinasi mineral. Sumber dari WP ini adalah batu fosfor yang banyak ditemukan di Rusia, Maroko, Florida, Utah, Idaho, Tennessee.

AKIBATNYA BAGI MANUSIA
WP jika mengenai manusia menyebakan luka bakar yang dalam dan menyakitkan luka bakar yang dihasilkan bisa sampai menembus tulang. Ciri-ciri  tampak pada bagiannecrotic dengan warna kekuning-kuningan dan bau seperti bawang putih.

Korban dari Bom Fosfor


Banyak yang meyakini bahwa luka bakar akibat WP ini memakan waktu lama untuk disembuhkan. Sifatnya yang terbakar karena bersentuhan dengan udara terbuka, membuat terbakarnya kulit menjadi lama karena selama WP masih kontak dengan udara dia akan terus terbakar sampai materialnya benar-benar habis terbakar.



Beberapa Fakta tentang Bom Fosfor/WP :
* Fosfor putih bisa mengakibatkan layar asap kimia yg dpt membakar kulit hingga ke tulang
* Bahan kimia ini bereaksi cepat ketika terpapar oksigen dengan memercik dlm api jingga tua
* Dalam perang, materi ini sering digunakan sebagai layar asap penghalau pandangan, namun dapat juga digunakan sebagai pembakar yg mengakibatkan luka fatal
* Luka bakar akibat fosfor selalu pada stadium dua atau tiga karena partikel tersebut ttp tidak berhenti terbakar dan menyala meski telah kontak dengan kulit, hingga benar-benar habis. Itu kadang tidak disadari hingga akhirnya luka telah mencapai tulang.
Berbagai sumber









Labels:


AS KIRIM BATALION KIMIA KE KOREA SELATAN


Batalion kimia AS melakukan demonstrasi peralatan saat upacara kedatangan mereka ke Korea Selatan di Camp Stanley di Uijeongbu, sebelah utara Seoul, Kamis, 4 April 2013. Batalion ini akan menangani tugas deteksi dan patroli senjata pemusnah massal serta penghapusan polusi.

Amerika Serikat telah mengirimkan batalion kimia ke Korea Selatan guna menghadapi kemungkinan serangan nuklir, biologi dan kimia dari Korea Utara yang sebelumnya telah mengancam akan menyerang AS dengan senjata nuklir.

Laporan-laporan mengatakan sekitar 250 tentara dari batalion kimia AS telah bertolak Korea Selatan. Pasukan ini ditempatkan di Kamp Stanley di Uijeongbu, utara Seoul.

Sementara itu, komite Korea Utara untuk Reunifikasi Damai Korea (CPRK) mengatakan bahwa pengiriman pasukan kimia ini adalah "ilham" bagi Amerika Serikat untuk memaksakan bencana nuklir di negara Korea.

"Selama Perang Korea, AS tanpa pandang bulu telah menggunakan senjata kuman (biologi) dan kimia terhadap rakyat Korea, membuat dunia takjub," kata CPRK pada hari Rabu. "AS sekarang berusaha untuk mengulangi kejahatan kemanusiaan tersebut."





Perang kata-kata meningkat antara Washington dan Pyongyang setelah partisipasi pesawat pembom nuklir AS B-52 dan pembom siluman B-2 dalam latihan gabungan militer AS dengan Korea Selatan.

Militer Korea Utara mengatakan sebelumnya pada hari Kamis bahwa mereka telah menerima persetujuan akhir untuk melancarkan serangan nuklir terhadap Amerika Serikat dalam menanggapi ancaman Washington.

Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ancaman oleh AS akan "dihancurkan oleh ... sesuatu yang mutakhir yang kecil, ringan dan berbagai teknik serangan nuklir."

Pentagon mengatakan akan mengerahkan sistem anti-rudal canggih ke pulau Pasifik Guam. Penyebaran sistem rudal adalah "langkah pencegahan untuk memperkuat postur pertahanan regional kita terhadap ancaman rudal balistik dari Korea Utara," kata Pentagon.

Sistem anti rudal termasuk peluncur pada truk, pelengkap dari rudal pencegat, radar pelacak AN/TPY-2 dan sistem kontrol tembak yang terintegrasi. (PT)

Kredit foto : REUTERS / Lee Jae-Won/pj

Refrensi: [artileri]

Labels:

Thursday, 4 April 2013




Mil Mi-24


Mi-24 Hind D

Mil Mi-24 (kode NATO: Hind) merupakan helikopter tempur dan pengangkut buatan Uni Soviet. Helikopter ini mulai dioperasikan pada tahun 1976 oleh Soviet, dan saat ini masih dipakai oleh 30 negara lainnya.

Kode NATO untuk helikopter ini adalah Hind, dan variannya diidentifikasikan dengan menambahkan huruf. Versi ekspor helikopter ini, Mi-25 dan Mi-35, disebut Hind D dan Hind E. Pilot Soviet menyebut helikopter ini летающий танк (letayushiy tank, atau tank terbang). Nama julukan lazim lainnnya adalah Крокодил (krokodil, atau buaya), karena bentuk dan warna kamuflasenya.

 Mi-35 Hind E
Sejarah
Dalam operasi pendaratan pasukan menggunakan puluhan Huey dan bisa mendaratkan satu batalyon pasukan, gempuran pasukan darat yang dilindungi serta didukung Cobra terbukti sangat efektif. Selain berperan untuk menggempur sarang senapan mesin musuh, Cobra yang dipersenjatai rudal TOW juga mumpuni sewaktu menghajar kendaraan berat lawan seperti ranpur angkut pasukan dan tank. Sebagai musuh bebuyutan dalam Perang Dingin sekaligus pemasok senjata bagi pasukan Vietnam Utara, Rusia termasuk yang paling risau atas kehadiran dua heli tempur AS itu. Salah satu warga Rusia yang paling risau dan sekaligus gatal terhadap kemampuan heli tempur AS di Vietnam adalah Mikhail Leont’vevich Mil perancang heli tempur bagi militer Rusia.

Bagi Mikhail peran Huey dan Cobra di Vietnam cukup menarik terutama jika dua kemampuan itu digabungkan sehingga heli transpor yang bertugas mengangkut pasukan infanteri tidak hanya berperan sebagai transpor saja tapi juga beperan sebagai heli serang atau helikopter multirole. Pada tahun 1966, rancangan Mikhail yang merupakan mock up heli serba guna, angkut, dan sekaligus serang V-24 sudah terwujud. Dari segi kemampuan mock up V-24 merupakan heli angkut pasukan sebanyak delapan personel bersenjata lengkap dan bisa dipersenjatai dengan enam rudal atau roket serta dua senapan kanon Gsh-23 L kaliber 23 mm.

Sewaktu rancangan V-24 yang kemudian diproduksi menjadi Mi-24 ditawarkan kepada militer Rusia, sejumlah petinggi AD Rusia menolak mentah-mentah karena persenjataan pasukan darat seperti tank dianggap lebih mumpuni dibandingkan heli tempur. Mujur Deputi Menteri Pertahanan Rusia, Marsekal Andrev A. Greckho mendukung sehingga rancangan V-24 akhirnya bisa diproduksi. Industri penerbangan yang memproduksi mock up Mi-24 adalah Mil Moscow Helicopter Plant. Pada awalnya Mi-24 menyiapkan dua mesin Izotov TV3-177A turboshatf berkemampuan 1700 tenaga kuda. Jika menggunakan satu mesin bobotnya mencapai 7 ton sedangkan jika memakai dua mesin kembar, bobotnya mencapai 10,5 ton.

Perusahaan penerbangan Rusia lainnya, Kamov sempat menawarkan mesin Ka-25 Hormone ASW dengan alasan lebih murah. Tapi Mil Moscow kemudian menerapkan dua mesin baru Isotov TV3-117VMA turboshaft yang masing-masing memiliki kekuatan 2.200 tenaga kuda. Tak hanya memasang mesin versi terbaru, Mil Moscow juga mengganti persenjataan dengan senapan mesin berat Yakushev Borzov Yak B Gatling kaliber 12.7 mm yang bisa membawa 1.470 peluru dan rudal antitank, 9K 114 Shturm (AT-6 Spiral). Proses penyempurnaan rancangan untuk penempatan persenjataan, tail rotor, dan lainnya hingga masa produksi serta tahap siap diterbangkan berlangsung dari 1970-1972. Khusus untuk varian Mi-24 V dipersenjatai rudal yang bisa menjangkau jarak 8 km, AT-9.

Tintanium, kevlar dan baja
Sebagai heli serang sekaligus transpor pasukan, dua awak yang bertugas mengoperasikan Mi-24 dan duduk dalam posisi tandem mendapatkan perlindungan khusus di dalam kokpit yang tahan peluru. Baik dinding kabin maupun kaca kokpit terbuat dari bahan titanium dan kaca khusus (kevlar) yang mampu menahan gempuran senapan mesin kaliber 12.7 mm. Kabin penumpang yang berada di dalam fuselage pesawat pun terlindungi dinding lapis baja sehingga kemampuan Mi-24 melebihi apa saja yang bisa dilakukan Huey. Pada awal Mi-24 dioperasikan dalam medan tempur di Afghanistan belum ada heli milik NATO yang mampu mengimbanginya. Heli buatan negara-negara Barat, khususnya produksi AS yang kemudian bisa disejajarkan untuk mengimbangi Mi-24 adalah Sikorsky UH-60 Black Hawk, heli angkut sekaligus serang yang dipersenjatai dengan rudal AGM-114 Hellfire dan roket Hydra 70.

Ketika diterjunkan ke medan perang untuk pertama kalinya oleh Somalia melawan Ethiopia dalam peperangan yang lebih dikenal Ogaden War (1977-1978), Mi-24 yang disuplai Rusia terbukti menunjukkan kehebatannya.Sebagai pendukung militer Ethiopia dalam kancah Perang Dingin, AS merasa tidak bisa berbuat banyak untuk melawan kehebatan Mi-24. Apalagi rudal Stinger buatan AS yang nantinya menjadi momok bagi Mi-24 baru bisa dioperasikan pada tahun 1980-an.

Sejak dioperasikan mulai tahun 1971, Mi-24 telah diproduski ke berbagai varian sesuai kebutuhan negara pemakai atau tantangan yang harus dihadapi di medan perang. Varian-varian Mi-24 itu antara lain Mi-24 (Hind A) yang bisa mengangkut delapan pasukan dan tiga awak dan dipersenjatai roket 57 mm, rudal antitank MCLOS 9M17 Phalanga (AT-2 Swater), dan senapan mesin kaliber 12.7 mm. Mi-24 D (Hind-D), heli tempur versi terbaru yang diproduksi tahun 1973 dan merupakan desain ulang dari Mi-24 C. Perubahan yang dilakukan pada Mi-24 D adalah pada bagian fuselage, kokpit untuk pilot dan gunner.

Ketika Perang Iran-Irak (1980-1988) berkobar Mi-24 dan variannya Mi-25 dan Mi-35 mendapat kesempatan untuk bertarung melawan AH-1 Cobra yang diterbangkan oleh pilot-pilot Iran. Duel udara itu yang merupakan wujud nyata bertemunya persenjataan produksi Perang Dingin ternyata menghasilkan skor yang seimbang.

Sesuai dengan tantangan di medan tempur yang harus dihadapi oleh AS dan lomba persenjataan di era Perang Dingin yang makin memanas, Cobra pun dikembangkan ke generasi heli tempur paling mutakhir, AH-64 Apache. Meskipun Perang Dingin telah usai dan Rusia merupakan pihak yang dikalahkan, semangat untuk menyaingi Apache terus berlanjut karena tak lama kemudian Rusia memproduksi heli serupa Mi-28 Havoc. Namun dalam proses pemasarannya, Apache yang telah terbukti unggul di berbagai medan tempur lebih laku dibandingkan Mi-28.

Ketertarikan TNI AD untuk membeli Apache atau Black Hawk seperti yang pernah dikemukakan oleh KSAD, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (angkasa.co.id) selain mencerminkan hubungan AS-Indoensia yang makin membaik juga dipengaruhi oleh harga kedua pesawat itu. Yang pasti TNI AD akan membeli sesuai dengan kebutuhan Puspenerbad dan memilih harga yang lebih murah. Di samping itu kenyataan bahwa dari sisi pengalaman tempur, Apache terbukti merupakan heli tempur paling mutakhir dan modern pada saat ini. Menurut Komandan Skadron 21/Sena Puspenerbad yang bermarkas di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Letkol Eko Priyanto, jika TNI AD bisa memiliki Apache maka baik dari sisi kemampuan para pilot dan daya gempur akan makin meningkat.

“Puspernerbad memang telah memiliki sejumlah heli serang Mi-35, tapi kehadiran Apache akan makin meningkatkan kemampuan tempur TNI AD karena Apache bisa berfungsi sebagai pelindung bagi operasi tempur yang dilaksanakan oleh Bell-412 dan Mi-35 ketika sedang mendaratkan pasukan,” papar Eko yang memiliki 6.000 jam terbang sebagai pilot heli baik buatan AS maupun Rusia itu.

Cockpit Mi-24 Hind D

Dasar helikopter ini dikembangkan dari Mil Mi-8, yaitu dengan dua mesin turboshaft yang memutar lima bilah baling-baling 17,5 meter utama dan tiga bilah baling-baling belakang. Posisi mesinnya menghasilkan dua saluran udara yang khas, selain itu, versi D dan selanjutnya memiliki kokpit ganda berbentuk gelembung yang membuatnya mudah dikenali.

Penempatan senjata dilakukan pada sayap pendek, yang juga berfungsi memberikan dorongan terbang, dimana setiap sayap memiliki tiga titik penempatan. Badan helikopter memiliki lapisan pelindung yang tebal, dan baling-balingnya yang terbuat dari titanium yang tahan tembakan sampaikaliber 12,7 mm. Kokpit helikopter dibuat kedap udara agar tahan dalam kondisi NBC. Mi-24 menggunakan tiga roda pendaratan yang dapat dimasukkan ke dalam badan. Sebagai helikopter angkut dan tempur, Mi-24 belum memiliki helikopter NATO yang sejenis






pesifikasi (Mi-24)

Orthographic projection of the Mil Mi-24.

Karakteristik umum

  • Kru: 3 (pilot, perwira persenjataan, teknisi)
  • Kapasitas: 8 prajurit atau 4 tandu
  • Panjang: 17,5 m
  • Diameter baling-baling: 17,3 m
  • Tinggi: 6,5 m
  • Luas piringan: 235 m²
  • Bobot kosong: 8.500 kg
  • Bobot maksimum lepas landas: 12.000 kg
  • Mesin: 2× turbin Isotov TV3-117, 1.600 kW masing-masing

Kinerja

  • Laju maksimum: 335 km/h (208 mph)
  • Jarak jangkau: 450 km
  • Batas tertinggi servis: 4.500 m

Persenjataan

  • 12,7 mm YaKB-12.7 Yakushev-Borzov multi-barrel machinegun
  • 1500 kg bom
  • 4× Peluru kendali anti tank (AT-2 Swatter atau AT-6 Spiral)
  • 4× 57 mm S-5 rocket pod atau 4× 80 mm S-8 rocket pod
  • 2× 23 mm meriam dua laras atau
  • 4× tangki bahan bakar eksternal




Labels:

Wednesday, 3 April 2013



Eurofighter Typhoon


Eurofighter Typhoon adalah sebuah pesawat tempur multi peran delta-canard bermesin ganda super lincah, dirancang dan dibuat oleh sebuah konsorsium negara-negara Eropa yang dibentuk pada 1983. Dalam rancangan dia menyerupai pesawat tempur modern Eropa lainnya, Dassault Rafale Perancis dan Saab Gripen Swedia. Karena kombinasi kelincahan, fasilitas stealth dan sistemnya yang modern dia dipandang luas sebagai pesawat tempur hebat.



Sejarah

Pada 1979 BAE Inggris dan MBB Jerman membuat proposal European Combat Fighter. Pada Oktober 1979 Dassault Perancis bergabung dan studi tiga negara ini dinamakan European Combat Aircraft (ECA) , pada saat ini nama Eurofighter pertama kali digunakan . Pada1981 Proyek ini berakhir karena beberapa hal, Perancis memaksa untuk menjadi pemimpin pada proyek ini. Inggris menginginkan mesinRB199 yang digunakan sedangkan Perancis lebih menyukai Snecma M88 .

Kemudian tiga perusahaan yang bermitra membuat Tornado dalam Panavia yaitu BAE, MBB, dan Aeritalia meluncurkan program Agile Combat Aircraft (ACA), pada April 1982. Program ini menghasilkan pesawat demostrator ACA yaitu Experimental Aircraft Programme(EAP) pada 1983.

Pada 1983 Inggris, Perancis, Jerman, Itali dan Spanyol meluncurkan program Future European Fighter Aircraft (FEFA). Pesawat ini memiliki kemampuan take Off dan landing dengan jarak pendek (STOL) dan perang diluar jangkauan mata (beyond visual range, (BVR)). Pada 1984 Perancis memasukan kebutuhannya akan versi kapal induk dan menginginkan posisi sebagai pemimpin dalam program ini. Inggris , Jerman Barat dan Itali memilih untuk keluar dari program dan memulai program EFA baru.

Di Turin pada 2 Agustus 1985, Itali, Jerman Barat, dan Inggris setuju untuk melanjutkan Eurofighter. Pengumuman ini mengkonfirmasi bahwa Perancis dan Spanyol memilih untuk tidak menjadi anggota proyek. Dikemudian hari dengan tidak memedulikan desakan dari Perancis, Spanyol bergabung kembali pada September 1985. Perancis secara resmi mengundurkan diri dari Proyek Eurofighter dan melanjutkan proyeknya sendiri yang dikemudian hari menjadi Dassault Rafale.

Pada tahun 1986 EAP terbang untuk pertama kalinya, pekerjaan mendesain dalam 5 tahun kedepan menggunakan data dari EAP. Pembelian awal adalah: Inggris 250 pesawat, Jerman 250, Itali 165, dan Spanyol 100. Prosentase bagian produksi mengikuti jumlah pembelian - British Aerospace (33%), Daimler-Benz (33%), Aeritalia (21%), dan Construcciones Aeronáuticas SA (CASA) (13%).

Pada 1986 juga didirikan Eurofighter Jagdflugzeug GmbH untuk mengatur proyek ini dan EuroJet Turbo GmbH, aliansi dari Rolls-Royce, MTU Aero Engines, FiatAvio (sekarang Avio), and ITP untuk mengembangkan mesin EJ200.



Dalam pengembangan banyak sekali pertentangan, misalnya pada 1990 terjadi perdebatan besar dalam pemilihan radar, Inggris, Spanyol, dan Itali menginginkan ECR-90 (Ferranti Defence Systems) sedangkan Jerman menginginkan memakai radar MDS2000 (Hughes, GEC-Marconi, AEG). Polemik berakhir setelah Inggris menggaransi bahwa GEC boleh membeli Ferranti Defence Systems, sehingga membuat GEC tidak lagi mendukung pengembangan MDS2000.

Akhirnya Peter Weger kepala tes pilot Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB) dapat menerbangkan prototipe pesawat ini (kemudian dikenal sebagai Eurofighter EF 2000) pada 27 Maret 1994 di Bavaria setelah ditahun 90-an kita melihat pertentangan-pertentangan hebat dalam pembangunan pesawat ini. Pertentangan itu meliputi banyak hal, contohnya adalah masalah pembagian pekerjaan, spesifikasi pesawat dan bahkan partisipasi tiap negara dalam proyek ini.

Ketika kontrak produksi final ditandatangani pada 1997, pembelian total adalah sebagai berikut: Inggris 232, Jerman 180, Itali 121, and Spanyol 87. Produksi kemudian juga dialokasikan menurut jumlah pembelian: British Aerospace (37%), DASA (29%), Aeritalia (19.5%), dan CASA (14%).



Ringkasan Produksi
NegaraTahap 1Tahap 2Tahap 3Total
Austria018*018
Jerman446868180
Italia294646121
Arab Saudi0482472
Spanyol20333487
Inggris558988232
TOTAL148302260710

Pesawat sebanding

  • F-22 Raptor
  • Dassault Rafale
  • JAS 39 Gripen
  • Sukhoi Su-30
  • Sukhoi Su-35
  • Mikoyan Project 1.44


Labels: